πΉππππππ£ π»ππ£π 'ππππΌπ' πͺπππ ππππͺππππ₯πππ
Belajar Dari 'JOKES' yang Menyakitkan
Hai, aku Elena. Hari ini benar - benar sangat melelahkan dan menyebalkan. Aku pulang dari kampus bersama dua temanku, L dan K. Kami biasanya pulang berempat, tapi hari ini R tidak ikut karena ada urusan lain. Awalnya semua terasa biasa aja, sampai L mulai lagi. Entah kenapa, dia seperti tidak bosan mengejekku soal tinggi badanku dan berat badanku. "KECIL" katanya sambil tertawa kecil. Bukan sekali dua kali, sudah sering sekali dia begitu.
Sejujurnya, hari ini kesabaranku benar benar habis. Setiap kata itu terasa seperti tusukan kecil yang lama lama menumpuk dan akhirnya meledak. Dengan nada yang mungkin lebih tinggi, aku mengatakan "kau gak sadarkah? Coba introspeksi dulu! Dia hanya menjawab enteng, "Lah, JOKES LOHH."
JOKES KATANYA? Aku tertawa sinis. "Oh ya? Sering kali kau ngejek aku dengan ejekan yang sama, dan kau bilang itu JOKES??
Selama ini aku mencoba menertawakan semua yang dia katakan. Tapi kali ini sudah berlebihan. Kulihat dia hanya tersenyum kecil tanpa rasa bersalah, dan mempercepat langkahnya bersama K. Aku benar benar heran dengan K. Jadi aku yang malah diabaikan. Oh iya baru ingat dia kan PEMUJA L. Padahal jelas sekali dia lihat dan dengar semuanya. Heran, otaknya isi apa sih? Selalu aku jadi pihak yang diabaikan. AMAZINGG.
Besoknya, sesuai dugaan, dan yappp si L memasang muka kusuk kayak cucian belum disetrika setiap kali melihat aku. K juga gak kalah dramatiss, ikut ikutan pasang muka tembok. Padahal aku gak ada masalah sama dia. Kenapa dia jadi kayak BODYGUARD nggak dibayar gitu? Dulu curhatnya udah kayak sinetron stripping sama aku, eh sekarang giliran ada masalah kecil aja langsung AMNESIA mendadak. So touchinggg.
Setiap kali aku mengajak dia berbicara, dia langsung masang muka juteknya yang.... ah sudahlah, intinya gak enak dilihat.
Sekarang aku jadi mikir, apa yang ada di pikiran mereka? Apakah dengan merendahkan orang lain, L merasa level dia naik satu tingkat? WOW. Lalu, kenapa K malah ikutan jutek? Ini benar-benar membuatku kecewa dan sedikit marah. Wellll welll wellll
It's okayyy, semoga besok suasana hati mereka lebih baik. Atau mungkin aku yang harus belajar untuk tidak terlalu memikirkan sikap mereka. Tapi mungkin ya sudahlah. Mungkin memang ada orang yang merasa dirinya lebih baik dengan cara merendahkan orang lain, dan ada juga yang memilih diam meskipun dia tahu mana yang benar. Bener kan K? WKWKWWK
Mungkin aku akan fokus pada hal - hal yang benar - benar penting. Karena jujur, energi untuk drama seperti ini terlalu berharga untuk dihabiskan.
Huftttt, semoga besok aku bisa bangun dengan hati yang lebih ringan dan pikiran yang lebih fokus ke diri sendiri. Dan yahh, semoga mereka juga bisa belajar tentang kualitas diri tanpa perlu merendahkan orang lain. FOOD FOR THOUGHT, bukan?
Okedeh, sudah dulu, ya... kepala ini butuh istirahat dari segala keheranan ini.
Komentar
Posting Komentar